ShoutMix chat widget
Bhokalor

14 Jan 2011

Sepertiga Pemuda Jepang Enggan Bercinta

Angka kelahiran di Jepang tergolong sangat rendah untuk disebut sebagai negara berpopulasi yang stabil. Menurunnya angka kelahiran tidak lain disebabkan oleh keengganan sebagian warga berhubungan seksual. Bahkan sepertiga pemuda Jepang menyatakan tidak tertarik berhubungan seks .

Agar disebut sebagai negara berpopulasi stabil, Jepang memerlukan angka kelahiran hingga 2,08 per keluarga. Saat ini, angka kelahiran di Jepang hanya 1,21 per keluarga. Pada sensus Maret 2009, total populasi penduduk di Jepang hanya 127 juta jiwa. Bahkan, pada 2050, populasi penduduk diperkirakan menurun hingga 95 juta jiwa.

Menurunnya angka kelahiran di Jepang salah satu faktor utamanya adalah turunnya aktivitas seksual warganya. Hal ini berdasarkan hasil poling yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan pada Kamis, 13 Januari 2011, seperti dilansir dari laman The Telegraph.

Poling yang bertujuan untuk mengukur aktivitas seksual warga ini melibatkan 671 pria dan 869 perempuan serta dilakukan pada September 2010. Pada hasil poling, 36 persen pria usia 16-19 tahun menyatakan tidak tertarik dan tidak memikirkan soal seks. Angka ini meningkat dari poling serupa 2008 dengan 17,5 persen.

Angka mengejutkan ditunjukkan oleh hasil poling terhadap perempuan. Sebanyak 59 persen perempuan Jepang menyatakan tidak tertarik dan tidak memikirkan soal seks. Angka ini meningkat 12 persen dari poling 2008.

Penurunan ketertarikan pemuda terhadap seks dinilai para ahli sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan populasi di Jepang. Hal ini, ujar ahli dari Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, Kunio Takamura, adalah penyebab utama penurunan angka populasi.

 “Jelas, alasan paling utama menurunnya angka kelahiran di Jepang adalah warga enggan melakukan hubungan seks. Ditambah lagi dengan bertambahnya jumlah manula, populasi jadi tidak seimbang dan ini adalah masalah besar,” ujar Kunio.

Dia mengatakan, pasangan yang menikah pun belum tentu melakukan hubungan seks dalam satu bulan. Hal ini terbukti daru hasil poling 1.301 orang usia 16-49 tahun. Pada poling tersebut, 40 persen responden yang telah menikah tidak melakukan hubungan seks dalam satu bulan. Tiga alasan utama mereka tidak melakukan hubungan seks adalah karena malas mempunyai anak, tidak ingin diganggu dengan kehadiran anak, dan lelah sehabis bekerja.

Pemerintah Jepang telah mencoba beberapa rangkaian kampanye untuk mendorong pasangan agar mempunyai anak. Salah satunya adalah meminta perusahaan-perusahaan memulangkan karyawannya pada pukul enam sore. Namun, menurut Kunio, hal ini tidak juga membuat pasangan-pasangan Jepang melakukan hubungan seks.

0 komentar:

Posting Komentar

IP
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified